Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

Dari Abi Walid Ubadah bin Shomit semoga Allah Swt meredhoinya, ia berkata : "Kami telah membaia't Rasulullah Saw agar selalu taat dalam kondisi apapun, susah, senang, suka ataupun tidak suka, walaupun mencuri keuntungan dari kami, bahwa kami tidak akan berdebat dengan orang yang ahli dalam bidangnya, kecuali jika melihat kekufuran yang nyata dan kami memiliki hujjah, dan kami berjanji untuk selalu mengatakan yang benar di manapun kami berada, hanya karena Allahlah kami tidak takut akan cercaan orang-orang.(Muttafaq alaih).

Para sahabat menyatakan komitmen mereka di hadapan Rasullah untuk selalu taat kepada para pemimpin walaupun berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, yaitu dalam keadaan ekonomi yang sempit, dalam keadaan tidak menyukai arahanya, dan juga taat kepada pemimpin sekalipun mereka terlena dengan kehidupan duniawi karena telah banyak bekerja untuk rakyat.

Karena ini adalah perintah "Atasan utama" Allah Swt. "Taatilah Allah dan Rasulnya dan para pemimpin kamu". Namun itu bukan itu bukan berarti peluang bagi pemimpin untuk bertindak semena-mena, karena tiap gerak kehidupan ini ada "kode etiknya" Allah yang telah menciptakan bumi berikut isinya ini, tentu lebih maha tahu apa yang semestinya bagi setiap mahluk yang ada di dalamnya.

Abu Bakkar As-Siddiq memberikan jalur resmi menurut Islam bagi rakyat untuk bergerak, melalui perkataan beliau ketika baru terpilih sebagai pemimpin: " Taati aku selama aku taat kepada Allah, dan aku lepaskan kewajiban kalian untuk taat kepadaku jika aku berbuat maksiat terhadap Allah". Logikanya adalah kenapa kita harus taat kepada pemimpin sedangkan ia bermasalah terhadap "pemimpin utama" dari sekalian pemimpin.

Dialah Allah yang mesti paling ditaati. Alangkah langkanya sosok pemimpin seperti halnya Abu Bakkar semoga Allah meridhoinya. Ketentraman, kedamaian, kenyamanan adalah milik dan hak sesama, dan itu semua bisa terbentuk karena ada kebersamaan, jika ada beberapa elemen yang tidak mengindahkan aba-aba yang telah ada, maka itu semua akan menjauh dari kita. Kesalahan yang sangat fatal bagi setiap yang dipimpin untuk bertindak semena-mena dalam berbuat sesuatu yang bisa merugikan masyarakat umum untuk mendapatkan yang diinginkan.

Abu Bakkar adalah sosok pemimpin yang kita rindukan untuk hadir kembali, "menjelma" ke setiap pemimpin-pemimpin Islam di seluruh dunia.Amin.

Penterjemah : Abdurrahman Yusak
Riyadhusholihin Hadits 186 : hal 472.
(Edisi Perdana : Turats)

Posted by Situs Bungo on 05.37. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for “Amar Ma'ruf Nahi Mungkar”

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery