Islam dan Indonesia
"Seluruh orang muslim itu bagaikan bangunan yang amat kokoh" begitulah yang pernah disampaikan oleh Rasulullah Saw dahulu, sekarang mari kita lihat lebih dekat makna apa yang terkandung didalamnya, sebab intisari hadits ini merupakan kebutuhan "pokok" muslim Indonesia, jika tidak di konsumsi dalam konteks makna filosofis sebuah bangunan, maka kita akan kelaparan, tidak ada bahan "pangan" bagi rohani Umat, akhirnya "kanibalisme sosial"..,dan seterusnya.
Sesuatu yang ingin kita dapat dari bangunan itu adalah kekokohanya, sebuah hikmah yang mengajarkan kepada kita Umat Islam Indonesia, bagaimana itu bisa terjadi? jawaban utamanya adalah kesatuan dan saling menyatu. sebuah rumah tidak akan jadi atau kelihatan rancu, jika ada satu bahan saja yang tidak lengkap, kemudian keberadaan bahan-bahan tersebut juga tidak berarti, jika tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Tidak ubahnya seperti sampah yang berserakan karena tidak tersusun, begitu juga kita selaku Umat Islam Indonesia, yang bahan bangunanya sudah lengkap alhamdulilah, kita punya banyak Ulama, orang-orang yang bergerak di pemerintahanpun adalah orang-orang Islam, rumah Allah di mana-mana, jumlah umat Islam dibanding yang lainpun subhanallah banyaknya, namun sayang bahan-bahan itu semua belum dalam bentuk bangunan, ketahuilah saudara ku, mungkin tulisan ini, situs ini dan elemen-elemen Islamic lainya adalah hanya berupa sebuah paku, namun dengan tidak difungsikanya sebuah paku tadi, betapa akan muncul kekurangan dan ketidak lengkapan bangunan tersebut.
Yang paling berharga dari ini semua adalah bagaimana jenis bahan bangunan yang berbeda saling menguatkan dan membantu, kaca, semen, besi, papan dan lain-lain, ini artinya kita yang berada dalam sebuah kelompok harus bisa membuka hati, bersilaturrahmi dengan kelompok lainya, maksudnya di sini adalah silaturahmi antar hati pribadi sebagai saudara sekadung dalam rahim Islam, karena Allah lah yang telah mempersaudarakan kita "sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara" karena hal yang terpenting adalah lihat label Islamnya jangan lihat yang lain. seperti yang kita lihat banyak kelompok-kelompok, ormas-ormas Islam yang memperjuangkan Islam, namun tetap suara mereka tidak terdengar, kenapa? karena mereka berada dalam lingkaran yang sangat kecil, mereka dipenjara oleh aneka tembok. Seorang Ulama Mesir pernah mengatakan bahwa ada tiga sebab yang menjadikan Umat itu lemah dan mudah dipatahkan, salah satunya adalah kebodohan mereka terhadap sejarah Islam.
Terakhir, pelajaran apilkatif dalam tulisan amat sederhana ini adalah, kekalkan pandangan pribadi secara positif kepada seluruh muslim manapun, karena ini merupakan langkah awal menuju persatuan guna menyambut kemenangan Islam.
Posted by Situs Bungo
on 01.54.
Filed under
agama,
berita umum
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0