Kemurnian Ajaran Islam

Adalah sebuah kebenaran,bahwa Al Qur'an dan intisari ajaran Islam selalu berkesuaian disetiap zaman dengan segala perkembangannya karena Allah maha tahu segala "kode etik" kehidupan di dunia. Kombinasi ilmunya yang maha luas tiada batas dengan kemaha-adilan,

menjadikan kalam-Nya sumber utama hukum yang berlaku di dunia "Yang tidak berhukum kepada Al Quran maka merekalah orang-orang yang zholim". Namun adalah sebuah kemestian untuk melahirkan kaidah yang bisa menjaga kemurnian referensi hukum Islam, yang kami maksud di sini adalah penyesuaian hukum di atas, zamanlah yang disesuaikan dengan Al Qur'an dan bukan sebaliknya, yaitu Al Qur'an yang disesuaikan dengan perkembangan zaman,dalam rangka menyebarkan ajaran Islam lewat media televisi,cetak, informasi dan lain-lain. Artinya ajaran islam yang terkandung di dalam Al Qur'an dan sunnah adalah baku dan laku disetiap zaman,sehingga tidak membutuhkan perubahan apapun di dalamnya untuk dicocokkan dengan masa-masa sekarang ini dan masa selanjutnya. Seperti sinetron-sinetron Islami yang berkembang dewasa ini, ingin mengajarkan cara hidup Islami, berakhlak mulia, dan taat beragama, ini semua adalah tujuan mulia yang perlu didukung sepenuhnya, tapi ada beberapa hal penting yang harus diketahui oleh produser dan elemen lainya yang terkait dengan pembuatan film tersebut jika mereka benar-benar ikhlas dalam niat dan tujuan, yaitu:

1.Naskah dan cerita yang terkandung di dalam film tersebut jelas-jelas fiktif belaka. Ini sama saja dengan berbohong, jika ingin kebaikan maka sampaikanlah kebenaran itu dengan kebenaran dengan kejujuran, Rasulullah sendiri dalam bercanda saja jujur apalagi dalam hal agama. Pernah seorang nenek-nenek bertanya "wahai Rasullah, bisakah saya masuk syurga" dengan tersenuym beliau menjawab, "tidak" nenek tersebut langsung menitikkan air matanya karena sedih, lantas tidak berapa lama Rasullah berkata lagi, bukankah Allah berfirman yang masuk syurga itu mereka di mudakan kembali dengan wajah rupawan, makanaya tidak ada nenek-nenek, perempuan tua itu pun senyum dan merasa senang.
kemudian di dalam ilmu hadits, kita temui banyak perbedaan Ulama tentang hadits dhoif (lemah) karena isi atau periwayatnya, di antara mereka ada yang membolehkan tapi tidak untuk hukum, adalagi yang mengharamkan dll,
tapi kalau hadits maudu' (palsu), kebanyakan Ulama sepakat bahwa hukumnya haram, sebab nabi bernah berpesan yang berbohong dengan mengatas namakan aku maka tempat duduknya di api neraka. Sekarang kita lihat dalam cerita film, di dalamnya pesan Islami yang isi ceritanya dibuat-buat dan hasil inspirasi seseorang, dan yang paling penting adalah bentuk pesan tersebut sama sekali jauh dari kemurnian syariat.Naudzubillah.
(BI/wrtr)

Posted by Situs Bungo on 21.59. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for “Kemurnian Ajaran Islam”

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery