Sekilas Info Dunia Hiburan
Satu contoh dari sekian film Islam yang berkembang. Kita tahu bagaimana film"Wanita Berkalung Sorban" dari ceritanya bisa kita analisa beberapa kemungkinan yang ada di balik itu semua,
antara lain, sutradara yang tidak faham agama, atau memang sudah di rancang untuk menjelekkan Islam, atau karena materi rela mengorbankan Islam atau bisa jadi lembaga keagaaman pemerintah yang kurang perhatian terhadap isi dari film-film yang mengaku Islami tersebut, kita tidak tahu pasti namun yang jelas film seperti tidak sedikitpun memberikan efek positif terhadap Islam. Lihat kembali bagaimana seorang ustadz menjawab pertanyaan muridnya dengan kemarahan, dan bukan dengan jawaban yang semestinya keluar dari seorang guru.
Sekarang mari kita lihat lebih dekat PPT yang kemaren-kemaren ini di agung-agungkan. Pertama alhamdulilah film ini menampilkan busana muslimah yang menutup aurat, tapi juga menampilkan perempuan yang tidak berjilbab dan auratnya terbuka. Selanjtunya dalam film ini sering menampilkan khalwat, bincang antara laki-laki dan perempuan tanpa di temani muhrim, padahal Rasulullah melarang hal tersebut, dan juga pak Jalal yang bersedih hati ketika para orang miskin mulai berepenghasilan, sehingga ia kebingungan dalam beribadah lewat infaq, padahal hadits Nabi dalam kitab Arbain An nawawi menjelaskan bahwa jalan menuju kebaikan itu amat sangat banyak dan luas sekali, jadi lahan ibadah itu bukan harta infaq saja, maka kekesalan pak Jalal tidak pantas dan sangat salah, seharusnya ia bersyukkur para tetangganya diberi rezeki oleh Allah.Kemudian pak buta ketika melamar pekerjaan lalu di tolak oleh Azzam lalu ia berkata “kasihan Allah”, lalu ditanya kenapa demikian ia menjawab : “karena aku adalah titipan Allah dan titipanya tidak laku maka kasihan Allah”. Azzam dan Arya terharu lalu menerma langsung lamaranya, sebenarnya hanya orang-orang bodohlah yang terharu akan hal tersebut, karena Allah maha kaya, Dia tidak perlu dikasihani. dan Dia maha segalanaya tidak tergantung kepada siapapun, yang patut dikasihani itu adalah bapak yang buta tersebut, buta dan di tolak lamaranya, lagi pula dia hanya memakai nama Allah untuk kepentingan pribadi, kalau benar-benar kasihan dia tidak bisa berbuat apa-apa buat Allah dan Allah pun tidak membutuhkan, dan dan banyak lagi hal lainya yang menti kita koreksi dan luruskan, mudah-mudahan Allah berikan petunjuk kepada mereka yang di berikan kesempatan untuk bisa berbuat banyak khusunya bagi para direktur utama chanel swasta, mereka para pemerintah.
sebenarnya saya tidak perlu menuliskan kesalahan-kesalahan di atas mengenai PPT dan film lainya. Sebab langkah pertama yang diambil oleh mereka sudah cukup untuk dijadikan hujjah, agar pembuatan film tersebut tidak benar menurut Islam, yaitu isi cerita yang fiktif atau bohong belaka. Jika sinetron-sinetron yang bertemakan Islam saja demikian lalu bagaimana dengan sinetron yang bukan berlabelkan Islam sama sekali? saya rasa jawabanya sudah ada pada iman anda masing-masing.
(BI/wrtr)